Senin , 14 Oktober 2024

Kebisingan: Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan

Nilai Ambang Batas Standar Zona Kebisingan

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan & Zona Kebisingan menjadi suatu hal sangat penting dilakukan di lingkungan kerja dan proses industri jika dikaitkan dengan masalah kesehatan. Setiap hari minimal 8 jam kita berada di lingkungan kerja yang menuntut kita untuk beradaptasi dalam kondisi apapun.

Kondisi lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggi jika berlangsung dalam jangka waktu lama dan terus menerus maka dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi kesehatan orang orang yang berada di lingkungan tersebut.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan

Untuk meminimalisir dan pencegahan hal tersebut maka dalam setiap lingkungan kerja terutama yang berhubungan dengan proses industri diharuskan melakukan pengukuran tingkat kebisingan suara yang dihasilkan dari proses industrinya untuk menjaga kesehatan orang orang yang berada dilingkungan tersebut. Ada tiga macam cara atau metode pengukuran tingkat kebisingan di lokasi kerja.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode titik sampling

Pengukuran ini dilakukan jika tingkat kebisingan yang diduga melebihi ambang batas hanya pada satu atau beberapa titik lokasi saja. Pengukuran ini juga dapat dilakukan dalam rangka mengevalusai kebisingan yang disebabkan oleh suatu peralatan sederhana seperti Kompresor/generator.

Pada pengukuran dengan metode ini, jarak pengukuran dari titik sumber suara harus dicantumkan, misalnya 3 meter dari ketinggian 1 meter. Selain itu juga harus diperhatikan arah mikrofon pada alat pengukur yang digunakan.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan metode Contour Map

Pengukuran dengan membuat Contour Map / peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur tingkat kebisingan, karena peta tersebut dapat menentukan gambar tentang kondisi kebisingan dalam cakupan area. Pengujian ini dilakukan dengan membuat gambar isoplet pada kertas berskala yang sesuai dengan pengukuran yang dibuat.

Biasanya dibuat kode pewarnaan untuk menggambarkan tingkat kebisingan, warna hijau untuk menggambarkan tingkat kebisingan dengan intensitas dibawah 85 dBA warna orange untuk menggambarkan tingkat kebisingan yang tinggi diatas 90 dBA, warna kuning untuk kebisingan dengan intensitas antara 85 – 90 dBA.

Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan dengan Grid

Metode pengukuran dengan Grid adalah pengukuran tingkat kebisingan dengan cara membuat contoh data kebisingan pada lokasi yang di inginkan. Titik–titik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang sama disemua lokasi.

Jadi dalam pengetesan lokasi dibagi menjadi beberpa kotak dengan ukuran dan jarak yang sama, misalnya : 10 x 10 m. kotak tersebut ditandai dengan baris dan kolom untuk memudahkan penandaan.

Nilai Ambang Batas Tingkat Kebisingan

Nilai ambang Batas Kebisingan adalah dalam level 85 dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Nilai Ambang Batas untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu terus-menerus tidak lebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggunya. Waktu maksimum bekerja dengan tingkat kebisingan maksimal digambarkan pada tabel dibawah ini:

No.

TINGKAT KEBISINGAN (dBA)

PEMAPARAN HARIAN

1.

85

8 jam

2.

88

4 jam

3.

91

2 jam

4.

94

1 jam

5.

97

30 menit

6.

100

15 menit

Standar Batas Tingkat Kebisingan Berdasar Zona Kebisingan

Kebisingan lingkungan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kebisingan yang dihasilkan seperti dibawah ini :

Zona A : Intensitas 35 – 45 dB. Zona yang diperuntukkan bagi tempat penelitian, Rumah Sakit, tempat perawatan kesehatan/sosial & sejenisnya.

Zona B : Intensitas 45 – 55 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.

Zona C : Intensitas 50 – 60 dB. Zona yang diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan pasar.

Zona D : Intensitas 60 – 70 dB. Zona yang diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.

Zona Kebisingan menurut IATA (International Air Transportation Association)

Zona A : intensitas > 150 dB → daerah berbahaya dan harus dihindari

Zona B : intensitas 135-150 dB → individu yang terpapar perlu memakai pelindung telinga (earmuff dan earplug)

Zona C : 115-135 dB → perlu memakai earmuff

Zona D : 100-115 dB → perlu memakai earplug

Video Alat Ukur Kebisingan

Berikut ini Beberapa Produk Pengukur Tingkat Kebisingan :

Alat Ukur Kebisingan SL-5868P

Alat Ukur Kebisingan SL5868P

Alat ukur kebisingan Profesional Sound Level Meter SL-5868P kini hadir dengan fungsi opsional Bluetooth untuk mengirimkan data dari alat ini ke komputer, Alat ini memiliki ...
Sound level meter digital AMF013

Sound Level Meter Digital AMF-013

Sound level meter digital AMF013 adalah sebuah alat ukur kebisingan suara profesional yang canggih dengan bentuk dan desain portable dan simple. Alat uji kebisingan ini didesain ...
Alat pengukur kecepatan angin 5 in One AMF-035

Alat Pengukur Kecepatan Angin 5 in One AMF-035

Alat pengukur kecepatan angin 5 in One AMF-035 ini merupakan salah satu alat ukur angin yang canggih dengan berbagai fungsi lainnya selain fungsi sebagai anemometer ...
Alat-Uji-Kebisingan-Lingkungan-AMF-007

Alat Uji Kebisingan Lingkungan AMF-007

Alat Uji Kebisingan Lingkungan AMF-007 adalah alat pengukur tingkat kebisingan atau sound level meter portabel yang digungsikan untuk mengukur atau menguji intensitas kebisingan suara pada ...

Minta Penawaran Harga

Silakan isi form berikut untuk mendapatkan penawaran harga dan brosur alat terkait via email

Tentang Wahyu Adi wibowo

" Hidup hanya sekali, pergunakan sebaik baiknya untuk kebaikan, kejujuran itu mahal "